Indonesia Jadi Negara Ke-99 (Pontianak Life, 13 May 2015)

Published: Pontianak Tribun, 13 May 2015

Indonesia Jadi Negara Ke-99

Tony with Emy and DwiKunjungi tribun – Tony Giles (tengah) disabilitas asal Inggris saat berkunjung ke Kantor Tribun Pontianak Sabtu (9/5). Indonesia menjadi negara ke-99 yang dikunjungi Tony.

Semua orang tentu ingin berkeliling dunia. Sebagian orang berpikir perlu uang banyak dan kondisi fisik yang baik untuk melakukannya. Ini bertolak belakang pada Tony Giles (37).

Pria penderita tunanetra dan tunarungu ini telah mengunjungi 50 negara bagian Amerika Serikat, melintasi lingkaran Arktik, mengunjungi setiap negara di Amerika Selatan dan 10 provinsi di Kanada.

Tony berasal dari West-Super-Mare, dekat Bristol, di Berat Selatan Inggris. Ia menulis beberapa buku tentang petualangannya menjelajahi dunia.

Tulisannya berasal dari buku harian perjalanan dari pengamatan dan pengalaman saat ia melakukan perjalanan di seluruh dunia. Ia juga memiliki blog pribadi tonythetraveller.com dan tony.traveller.com yang berisi cerita perjalanannya.

Hobi travelling ini didukung ayahnya yang kini sudah tiada. Ia juga terinspirasi sang ayah yang sudah terlebih dahulu berkeliling dunia selama bertugas sebagai tentara pada masa perang dunia kedua.

Amerika Serikat menjadi negara pertama yang ia kunjungi saat berumur 16 tahun. Indonesia menjadi negara ke-99 yang telah ia kunjungi.

Selama di Indonesia, Tony telah berkunjung ke Jakarta, Jayapura, Wemena, Manokwari, Sorong, Ambon, Ternate, Kupang, Flores, Bali, Pulau Komodo, Banyuwangi, Gunung Bromo, Solo, Jogja (Prambanan, Borobudur), Wonosobo, Banjarmasin dan Pontianak.

Tony tiba di Pontianak pada Kamis (7/5). Selama di Pontianak ia tinggal di rumah Dwi Sartona, Gg Dharma Putra 7 Pontianak Utara, seorang koordinator komunitas backpacker dunia Kalimantan Barat.

“Hari Kamis kemarin saya datang ke Pontianak, setelah dari sini saya akan melanjutkan perjalanan ke Malaysia dan itu akan menjadi negara ke-100 yang saya kunjungi,” ujar Tony kepada Tribun ditemani Dwi dan Emy, dua backpacker Kalbar, Sabtu (9/5).

Selama perjalanannya, ada beberapa kejadian buruk yang dialami Tony. Ia pernah kehilangan kamera saat berada di Italia dan Rumania. Ia Kehilangan laptop kesayangan saat berada di Serbia.

Selama berpergian, ia tak pernah mendapat masalah serius. Pasalnya, semua orang yang ditemuinya sengat baik. New Zealand menjadi negara yang sangat berkesan baginya. Penduduk, budaya dan cuaca di sana mirip dengan negara asalnya.

“Ada suka dan duka selama berpergian, ketika travelling terkadang membuat stres, capek dan juga senang. Ketika sampai di tempat yang baru, saya mendapatkan sesuatu yang menyenangkan dalam perasaan saya, sangat menakjubkan dan berkesan,” jelasnya.

Biaya perjalanan keliling dunia diperoleh dari uang pensiunan ayahnya. Selain itu, Inggris memberikan penderita disabilitas seperti dirinya.

Rencana perjalanan keliling dunia ia atur dalam waktu 90 hari. Setelah itu, ia akan kembali ke negara asalnya untuk membuat rencana baru.

English translation:

Indonesia Becomes the 99th Country

Everyone naturally wants to travel around the world. Some people think this needs a lot of money and good physical condition to do so. This is in contrast to Tony Giles (37).

This man who is blind and deaf has visited 50 states of the United States, crossed the Arctic Circle, visited every country in South America and 10 provinces in Canada.

Tony comes from Western-Super-Mare, near Bristol, in the South-West of England. He has written several books about his adventures exploring the world.

His writing comes from the travel diary of observations and experiences as he travelled around the world. He also has a personal blog tonythetraveller.com which contains the story of his journey.

His World travel hobby is supported through a pension from his father who is now deceased.  He was also inspired by his father who had first travelled the world during his stint in the navy at the end of the second world war.

United States became the first country Tony visited at the age of 16 years. Indonesia became the 99th country Tony has visited.

While in Indonesia, Tony has been to Jakarta, Jayapura, Wemena, Manokwari, Sorong, Ambon, Ternate, Kupang, Flores, Bali, Komodo Island, Banyuwangi, Mount Bromo, Solo, Yogyakarta (Prambanan, Borobudur), Wonosobo, Banjarmasin and Pontianak ,

Tony arrived in Pontianak on Thursday (7/5). During his stay in Pontianak at the home of Dwi Sartona, Gg Dharma Putra 7 North Pontianak, a backpacker’s community coordinator of West Kalimantan.

“Last Thursday I came to Pontianak, from here I am moving on to Malaysia and it will be the 100th country that I visit,” Tony said to the Tribun accompanied by Dwi and Emy, two backpackers living in West Kalimantan, Saturday (9/5) .

During his journeys, there are some adverse events experienced by Tony. He lost a camera whilst in Italy and Romania. He lost a laptop with a speech screen reader whilst in Serbia.

Whilst travelling, he has experienced few serious problems, because almost everyone he meets gives him good experience. New Zealand was very memorable for him., The people, culture and the weather there is similar to his home country.

“There are ups and downs during travel, when travelling is sometimes stressful and tiring, but reaching a new place makes me happy. When I get to a new place, I feel positivity in my body and emotions, so amazing and memorable” he explained.

The cost of travelling the world is paid for from his father’s pension.

Planning a trip around the world he is set within 90 days. After that, Tony returns to his home country to make a new plan.
(Ridhoino Kristo sm)